Coba anda buka buku pelajaran yang beredar di sekolah (boleh SD sampai SMA). Tengoklah materi mengenai suhu atau temperature. Dan lihatlah pengertiannya. Apakah yang tertulis dis situ berbunyi
“Temperatur adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda”
kalau iya, selamat. Anda dibawa ke jalan yang lumayan tersesat. Secara konseptual saja. Coba kita pikirkan. Untuk mengetahui benda itu panas atau dingin, kita harus menggunakan tangan atau indra peraba kita (manusia) bukan? Bagaimana kalau ayam yang merasakan, atau batu. Apakah mereka bisa mengatakan benda itu panas atau dingin? Dari sini saja kita sudah tahu pernyataan di atas itu benar atau tidak.
Nah mari kita perbaiki. Ehm.. sebenarnya materi itu apa toh?? Manusia itu apa? Udara itu apa? Batu itu apa? Sebuah entitas fisik yang tersusun atas partikel bukan? Partikel di dalam materi ketika bergerak (karena suatu gaya ), pasti mempunyai kecepatan. Karena partikel memiliki massa , maka timbul momentum sebagai konsekuensi dari gerakan partikel. p = m.v! nah selama selang waktu tertentu, momentum akan menimbulkan Impuls. Wah apaan itu impuls?? Hehe… main konsep lagi yuk. Selang waktu, memberikan perubahan momentum pada partikel karena terjadinya perubahan kecepatan akibat tumbukan, inilah yang disebut impuls.
I = ∆p menjadi I = F. ∆t
Dari momentum dan impuls yang dihasilkan secara otomatis akan timbul energi karena ga mungkin kecepatan akan berkurang tanpa adanya energi yang diubah. Secara gitu lo, di alam ini energi pasti kekal, tak akan bisa dimusnahkan. So, energi apa yang ditimbulkan???
Back to top. Partikel tu punya kecepatan toh? So, energi apa lagi yang ditimbulkan kalo bukan energi kinetic. Energi kinetic inilah yang nantinya akan ditunjukkan oleh skala thermometer. Energi ini akan berubah menjadi energi kalor yang akan memuaikan atau menyusutkan bahan thermometer (raksa atau alkohol). Nah kalo energi kinetiknya besar (kecepatan dan momentum partikel besar) maka energi kalor yang dihasilkan pun akan semakin besar so raksa/alcohol pun akan dengan cepatnya memuai dan menunjukkan skala atas. Beda lagi kalo kecepatan partikel rendah, Ek nya rendah, kalornya pun juga begitu, so raksa/alcohol akan memuai sedikit atau malah menyusut dan menunjukkan skala bawah.
Termometer membaca suhu tinggi dengan skala yang tinggi kan ? Nah berarti ketika kecepatan partikel cepat, maka suhu pada saat itu pun pasti panas. Masalahnya ni, energi kinetic partikel yang mana sie (cz dalam suatu zat, jumlah partikelnya buanyakk) yang bikin skala thermometer itu naik ato turun? Ga mungkin banget thermometer milih2 mana Ek partikel yang musti dibaca. So, yang kebaca ma thermometer tu artinya energi kinetic rata – rata partikel suatu zat.
The conclusion is
Silakan isi titik titik di bawah ini dengan pendapat anda sendiri (bisa ninggal komen*)
Temperatur adalah …..
Notes:
Bagi yang ga begitu mudeng ato istilah indonesianya paham, maafkan saya yak. Mungkin bahasnya emang muter2. hehe. Pokoknya masuukan anda semua sangat berharga bagi kami ;)written by: Yulia
assalamualaikum mb yul ni forum follwerna khususon mhswa/i unnes kah? syukron
BalasHapuswaalaykumussalam
BalasHapuswaduh ya engga. semua orang boleh gabung koq. ayo ajak yang lain.